Kamis, 10 Oktober 2013

Motivasi

Motivasi adalah sebuah proses yang dilakukan secara intensitas, arah dan ketekunan dalam pencapaian tujuan. Kata kunci untuk motivasi adalah INTENSITAS, DIRECTION dan CONTINUITAS.

Teori Maslow
Menurut Maslow, manusia termotivasi untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan hidupnya.Kebutuhan-kebutuhan tersebut memiliki tingkatan atau hirarki, mulai dari yang paling rendah (bersifat dasar/fisiologis) sampai yang paling tinggi (aktualisasi diri). Adapun hirarki kebutuhan tersebut adalah sebagai berikut :
  1. Kebutuhan fisiologis atau dasar
  2. Kebutuhan akan rasa aman
  3. Kebutuhan untuk dicintai dan disayangi
  4. Kebutuhan untuk dihargai
  5. Kebutuhan untuk aktualisasi diri 
 1. Kebutuhan fisiologis
kebutuhan dasar (basic needs) yang jika tidak dipenuhi dalam keadaan yang sangat estrim (misalnya kelaparan) bisa manusia yang bersangkutan kehilangan kendali atas perilakunya sendiri karena seluruh kapasitas manusia tersebut dikerahkan dan dipusatkan hanya untuk memenuhi kebutuhan dasarnya itu.

2. Kebutuhan akan rasa aman
Jenis kebutuhan yang kedua ini berhubungan dengan jaminan keamanan, stabilitas, perlindungan, struktur, keteraturan, situasi yang bisa diperkirakan, bebas dari rasa takut dan cemas dan sebagainya.

3. Kebutuhan untuk dicintai dan disayangi
Setiap orang ingin mempunyai hubungan yang hangat dan akrab.

4. Kebutuhan untuk dihargai
Orang-orang yang terpenuhi kebutuhannya akan harga diri akan tampil sebagai orang yang percaya diri, tidak tergantung pada orang lain dan selalu siap untuk berkembang terus untuk selanjutnya meraih kebutuhan yang tertinggi yaitu aktualisasi diri (self actualization).

5. Kebutuhan untuk aktualisasi diri
Jika berbagai kebutuhan tidak terpenuhi maka akan terjadi seperti apatisme, kebosanan, putus asa, tidak punya rasa humor lagi, keterasingan, mementingkan diri sendiri, kehilangan selera dan sebagainya.

Teori dua faktor
Frederick Herzberg menyatakan bahwa ada faktor-faktor tertentu di tempat kerja yang menyebabkan kepuasan kerja, sementara pada bagian lain ada pula faktor lain yang menyebabkan ketidakpuasan. Dengan kata lain kepuasan dan ketidakpuasan kerja berhubungan satu sama lain.
Faktor-faktor tertentu di tempat kerja tersebut oleh Frederick Herzberg diidentifikasi sebagaihygiene factors (faktor kesehatan) dan motivation factors (faktor pemuas).
Teori X dan Teori Y
Teori ini diungkapkan oleh Douglas McGregor yang mengemukakan strategi kepemimpinan efektif dengan menggunakan konsep manajemen partisipasi. Konsep terkenal dengan menggunakan asumsi-asumsi sifat dasar manusia. Pemimpin yang menyukai teori X cenderung menyukai gaya kepemimpinan otoriter dan sebaliknya, seorang pemimpin yang menyukai teori Y lebih menyukai gaya kepemimpinan demokratik. Untuk kriteria karyawan yang memiliki tipe teori X adalah karyawan dengan sifat yang tidak akan bekerja tanpa perintah, sebaliknya karyawan yang memiliki tipe teori Y akan bekerja dengan sendirinya tanpa perintah atau pengawasan dari atasannya. Tipe Y ini adalah tipe yang sudah menyadari tugas dan tanggung jawab pekerjaannya.
Teori kebutuhan McClelland
Teori kebutuhan ini dikembangkan oleh David McClelland dan rekannya.  Teori ini memfokuskan pada tiga kebutuhan: achievement, power, dan affiliation.  Ketiga kebutuhan tersebut dapat didefinisikan sebagai berikut:
  • Need for achievement: Dorongan untuk mengungguli, untuk mencapai sejumlah standar, untuk berjuang agar berhasil
  • Need for power: Kebutuhan untuk membuat orang lain bertindak seperti yang kita inginkan dan bukan bertindak sebaliknya.
  • Need for affiliation: Keinginan memiliki hubungan yang bersahabat dan intim dengan orang lain.
Sebagian orang memiliki suatu pendorong yang memaksa agar berhasil.  Orang-orang tersebut berjuang demi pencapaian pribadi ketimbang demi imbalan atas keberhasilan itu sendiri.  Mereka memiliki keinginan untuk berbuat sesuatu secara lebih baik atau lebih efisien ketimbang yang dilakukan sebelumnya. 
Goal Setting Theory Locke's
Edwin Locke mengemukakan bahwa dalam penetapan tujuan memiliki empat macam mekanisme motivasional yakni : (a) tujuan-tujuan mengarahkan perhatian;(b) tujuan-tujuan mengatur upaya; (c) tujuan-tujuan meningkatkan persistensi; dan (d) tujuan-tujuan menunjang strategi-strategi dan rencana-rencana kegiatan. Bagan berikut ini menyajikan tentang model instruktif tentang penetapan tujuan.
Teori Penguatan
Penguatan adalah segala sesuatu yang digunakan seorang pimpinan untuk meningkatkan  atau  mempertahankan  tanggapan  khusus  individu.  Jadi  menurut teori   ini,   motivasi   seseorang   bekerja   tergantung   pada   penghargaan   yang diterimanya dan akibat dari yang akan dialaminya nanti. Teori ini menyebutkan bahwa perilaku seorang di masa mendatang dibentuk oleh akibat dari perilakunya yang sekarang.  
Teori Bandura's
Keyakinan bahwa kita mampu untuk melakukan sesuatu (percaya diri) tanpa memperdulikan orang lain. ada empat cara untuk meningkatkan efektivitas diri yaitu  penguasaan yang tetap, contoh yang dilakukan oleh individu lain, bujukan verbal dan kemunculan. Semakin tinggi tujuan kita, kita akan menjadi lebih confidence, kita harus memberikan usaha yang keras untuk mencapai tujuan dan memberikan perfomance yang maksimal.
Teori Adam's Equity Theory
Dalam equity theory dapat dilakukan empat perbandingan berikut ini:
Self-inside yaitu membandingkan pengalaman seorang pekerja dalam posisi pekerjaan yang berbeda dalam organisasi yang sama.
Self-outside yaitu membandingkan pengalaman seorang pekerja dalam posisi pekerjaan yang berbeda dalam organisasi yang berbeda.
Other-inside yaitu membandingkan pengalaman seorang individu dengan individu lain dalam organisasi yang sama.
Other-outside yaitu membandingkan pengalaman seorang individu dengan individu lain dalam organisasi yang berbeda.
Theory Vroom's
Teori ini menunjukkan bahwa kekuatan dari suatu kecenderungan untuk bertindak dalam cara tertentu bergantung pada kekuatan dari suatu harapan bahwa tindakan tersebut akan diikuti dengan hasil yang ada pada daya tarik dari hasil.
Vroom menggunakan persamaan matematis untuk mengintegrasikan konsep-konsep kekuatan atau kemampuan motivasi menjadi model yang dapat diprediksi yaitu harapan (expectancy), nilai (valence), dan pertautan (instrumentality).
  • Harapan (expectancy) adalah suatu kesempatan yang diberikan terjadi karena perilaku. Harapan mempunyai nilai yang berkisar dari nol yang menunjukkan tidak ada kemungkinan bahwa suatu hasil akan muncul sesudah perilaku atau tindakan tertentu, sampai pada positif satu yang menunjukkan kepastian bahwa hasil tertentu akan mengikuti suatu tindakan atau perilaku. Harapan yang dinyatakan dalam probabilitas (kemungkinan).
  • Nilai (Valence) adalah akibat dari perilaku tertentu mempunyai nilai/martabat tertentu (daya atau nilai memotivasi) bagi setiap individu. Nilai/valensi dutentukan oleh individu dan tidak merupakan kualitas objektif dari akibat itu sendiri, sehingga pada situasi tertentu, nilai ini akan berbeda antara satu pegawai dengan pegawai lainnya.
  • Pertautan (instrumentality) adalah persepsi dari individu bahwa hasil tingkat pertama akan dihubungkan pada tingkat kedua.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar