Jumat, 03 Januari 2014

Budaya Dalam Organisasi


Budaya organisasi adalah sebuah sistem makna bersama yang dianut oleh para anggota yang membedakan suatu organisasi dari organisasi-organisasi lainnya. Sistem makna bersama ini adalah sekumpulan karakteristik kunci yang dijunjung tinggi oleh organisasi.
Budaya Organisasi
Akhir-akhir ini istilah budaya organisasi (organizational culture) banyak
dijumpai di berbagai media, para ahli, praktisi maupun akdemisi telah banyak
melakukan analisis dan kajian berkaitan dengan budaya organisasi. Diskusi maupun
seminar telah banyak diselenggarakan untuk mengungkapkan berbagai substansi
yang berkaitan dengan pengembangan budaya organisasi, fungsi dan pengaruh
serta manfaatnya untuk sebuah organisasi. Kondisi ini menunjukkan bahwa budaya
organisasi memang dirasakan sangat penting dan memiliki manfaat baik langsung
maupun tidak langsung terhadap perkembangan organisasi, tertutama dalam
kancah persaingan yang semakin ketat.
Para ahli berpendapat bahwa definisi budaya organisasi memiliki tiga hal
yang merupakan ciri khas dari budaya organisasi tersebut, antara lain: 1)
dipelajari, 2) dimiliki bersama, dan 3) diwariskan dari generasi ke generasi. Factor
yang paling penting bagi organisasi adalah bagaimana seorang pemimpin, ketua
ataupun manajer sebuah organisasi dapat menciptakan dan memelihara suatu
budaya organisasi yang kuat dan jelas.
Seorang ahli perilaku organisasi Eliott Jacquest menyebutkan bahwa
perilaku organisasi adalah:  “the customary or traditional ways of thinking and
doing things, which are shared to a greater or lesser extent by all members of the
organization and which new numbers must learn and least partially accept in
order to be accept into the sevice of the firm” artinya budaya organisasi adalah
cara berfikir dan melakukan sesuatu yang mentradisi, yang dianut bersama oleh
semua anggota organisasi dan para anggota baru harus mempelajari atau palling
sedikit menerimanya sebagian agar mereka diterima sebagai bagian dari
organisasi.
dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa budaya organisasi adalah
merupakan perwakilan dari norma-norma perilaku yang harus diikuti oleh anggota
organisasi, termasuk mereka yang berada dalam hirarkhi organisasi. Bagi
organisasi yang masih didominasi oleh pendiri, maka budaya organisasi akan
menjadi wahana untuk mengkomunikasikan harapan-harapan pendiri kepada
anggota organisasi yang lain, sedangkan bagi organisasi yang dikelola oleh seorang
manajer atau pimpinan yang bersifat otokratis yang menerapkan gaya
kepemimpinan “top down”, maka budaya organisasi juga akan berperan untuk
mengkomunikasikan harapan-harapn mereka.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar