Jumat, 03 Januari 2014

              RESUME FILM REMEMBER THE TITANS

Herman Bonne seorang afro amerika yang ditempatkan menjadi pelatih football Amerika di TC William High School di Virginia. Posisinya sebagai pelatih menggantikan pelatih Yoast, pelatih kulit putih yang sangat dihormati oleh murid dan orang tua siswa. Tempat dan waktu episode ini berlangsung di Virginia 1971, saat dimana rasisme terutama antara kulit putih dan kulit hitam masih kental. Pergantian pelatih ini kontan menuai aksi protes dan rencana boikot oleh siswa dan warga kulit putih. Selama posisi pelatih dari warga kulit putih tidak ada seorangpun siswa kulit hitam yang dapat menjadi pemain tim football sekolah. Proses suksesi kepemimpinan berjalan nyaris menuai pertengkaran setelah Boone dan Yoast sepakat untuk memadukan para pemain siswa kulit putih dan kulit hitam.
Terlihat sekali para siswa kulit hitam dan kulit putih bagaikan minyak dan air, tidak pernah akur, penuh kecurigaan dan amarah. Pelatih Yoast pun akhirnya diterima kembali sebagai pelatih bagian pertahanan dibawah “supervisi” Coach Boone. Konflik dan pertentangan berlangsung dalam tim football TC William. Coach Boone pun melakukan acara tim building untuk menguatkan timnya. Sejak awal keberangkatan Coach Boone sudah melakukan “inovasi” kepemimpinan, dalam Bus seluruh anggota tim harus memiliki pasangan duduk dari rekannya yang berbeda ras. Ditambah lagi saat di Kamp pelatihan siswa berbeda ras dicampur dalam satu kamar (putih-hitam dalam satu kamar). Kontan perkelahian antar siswa yang masing-masing membawa sentimen ras kerap terjadi.
Selanjutnya Boone memberikan tugas masing-masing pasangan kamar yang notabene saling membenci untuk saling mengenal satu sama lain, jika tidak porsi latihan yang gila-gilaan akan terus menjadi “santapan”mereka. Akhirnya perubahan terjadi saat Coach Boon mengajak para anggota tim untuk lari kedaerah lapangan tempat terjadinya pertempuran Gettysburg. Pertempuran paling berdarah dalam sejarah perang sipil Amerika Serikat. ‘Why that war was fought’ (‘…the same fight we are still having today’) adalah ucapan yang dilontarkan Coach Boone diatas lapangan yang pernah menjadi saksi ribuan orang kulit putih dan kulit hitam tewas akibat perang saudara. Pertumpahan darah yang dipicu oleh kedengkian akibat perbedaan warna kulit (yang mungkin sampai sekarang masih terjadi).
Akhirnya sentimen ras mereka pun berubah menjadi rasa solid tim yang kuat. Para pemain tim afro Amerika dan kulit putih mulai bisa bekerja sama sebagai rekan tim. Coach Boone dan Coach Yoast pun mulai berubah menjadi kolega yang saling menghormati walaupun berbeda warna kulit. Ditangan duo pelatih utama Boone-Yoast, “THE TITANS” tim foorball TC William mampu menorehkan prestasi football yang luar biasa dilevel nasional, sehingga menjadi kebanggaan daerah Alexandria Virginia. Walaupun terdiri atas para pemain yang berbeda warna kulit tapi mampu memberikan kemampuan bermain dan kerjasama tim yang luar biasa. Diakhir cerita masing-masing tokoh pemain THE TITANS berkumpul kembali saat pemakaman Bertier. Coach Boone dan Coach Yoast tetap bersahabat dekat sampai tua.
Dalam drama yang memukau ini ditampilkan karakter tokoh yang unik, ada Gerry Bertier dan Julius Campbell, dua orang pemain menonjol yang berbeda warna kulit yang akhirnya menjadi “saudara” walaupun akhirnya Bertier mengalami kecelakaan sampai menjadi lumpuh.
-Gaya kepemimpinan Herman Boone
Gaya kepemimpinan yang diterapkan oleh Herman Boone dalam mengatur timnya menjadi tim yang solid yaitu gaya kepemimpinan campuran antara demokratis dan otoriter. Pada awalnya Herman Boone bersikap sebagai seseorang yang diktator untuk meyatukan keseluruhan anggota tim yang masih mempersoalkan perbedaan warna kulit. Jika ia tidak bersikap keras, mereka tidak akan memaksakan diri untuk saling mengenal anggota lainnya. Namun, di akhir cerita Herman bersikap demokratis dengan menerima saran seperti dari coach Yoast dan Gerry Bertier demi perbaikan tim. Herman mengubah gaya kepemimpinannya karena tiap anggota tim telah memahami pentingnya kekompakkan tim.
-Teknik Herman Boone untuk memaksa dan memotivasi tim
Herman Boone menggunakan cara yang ekstrem untuk memaksa dan memotivasi tim. Dia mengadakan camp selama 2 minggu ala militer untuk melatih fisik dan mental mereka, memaksa anggota tim yang saling bermusuhan tinggal sekamar agar saling mengenal, dia juga melakukan ancaman (seperti, intensitas latihan ditambah jika ada anggota tim yang tidak mengenal satu sama lain), dia menerapkan peraturan yang tegas serta hukuman jika melanggarnya, serta memotivasi dengan cara yang unik. Motivasi yang dilakukannya adalah membawa mereka semua ke kuburan tempat dikuburkannya korban perang sipil di Amerika yang saling berperang dengan saudaranya, dan seperti itulah keadaan tim pada saat itu, jika masih berperang dan bertentangan, maka tim akan mati.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar